Suroloyo... Puncak kahyangan para dewa

>> Rabu, Oktober 28, 2009


Sunrise di Suroloyo

“Suroloyo” Puncak kahyangan para dewa... berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tepatnya berada di dusun Keceme, desa Gerbosari, kecamatan Samigaluh, 45 km dari Yogyakarta-Wates. Puncak tertinggi Suroloyo berada pada ketinggian 1017 di atas permukaan laut. Fasilitas berupa jalan setapak menuju ke puncak sebanyak 285 trap. Wisatawan dapat merasakan sejuknya udara pegunungan di atas hamparan kebun teh yang menghijau dan pesona matahari terbit atau sunrise di pagi hari.


Puncak Suroloyo menjulang tinggi

Dari atas puncak Suroloyo terlihat megahnya candi Borobudur yang berjarak 10 km dan fantastiknya gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, serta gunung Ungaran. Setiap tanggal 1 Suro di puncak Suroloyo, tepatnya di Sendang Kawidodaren diadakan Upacara Jamasan Pusaka pemberian dari keraton Yogyakarta berupa tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Kyai Manggolo Dewo. Dari rumah sesepuh desa Keceme, upacara dimulai dengan kirab pusaka yang diikuti tetabuhan dan kesenian tradisional menuju Sendang Kawidodaren.

Dari Puncak Suroloyo kita disuguhi pemandangan yang menakjubkan, panorama candi Borobudur dapat kita nikmati dari Suroloyo seolah-olah kita berada di atas pesawat terbang yang terbang pada ketinggian rendah. Dari Puncak Suroloyo ini pula kita bisa menikmati pemandangan Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing yang bersanding dengan eloknya. Pemandangan pegunungan menoreh yang berada di sekeliling Suroloyo menjadi nilai tambah keindahannya. Keindahan panorama ini telah didukung dibangunnya tiga buah pendopo yang memberikan kenyamanan tersendiri. Dari sini pula kita bisa menikmati indahnya Sunrise dan Sunset yang sangat menawan, jika cuaca sedang cerah. Ada beberapa fasilitas menarik kawasan Puncak Suroloyo yang membuat kita bisa betah meluangkan waktu berwisata.


Gardu Sariloyo, Sisi lain Suroloyo

Mitos Puncak Suroloyo

Selain itu Suroloyo tidak terlepas dari cerita bahwa tempat inilah yang digunakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk bertapa, yang menghasilkan wangsit bahwa dia akan memerintah tanah jawa. Puncak ini diyakini sebagai kiblat pancering bumi (pusat dari empat penjuru) di tanah Jawa. Masyarakat setempat percaya bahwa puncak ini adalah pertemuan dua garis yang ditarik dari utara ke selatan dan dari arah barat ke timur Pulau Jawa. Pada Malam Satu Suro ( 1 Muharam) kawasan ini sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung.

Pada Masa Hindu Kuno masyarakat mempercayai bahwa Kayangan atau tempat bersemayam para dewa berada di Gunung Himalaya, puncak gunung tertinggi di dunia. Cukup sulit pada saat itu membayangkan seperti apa Puncak Himalaya sebagai tempat para dewa. Karena itulah para pendeta Hindu menjadikan Puncak Suroloyo sebagai peraga Kayangan. Pada waktu itu Puncak Suroloyo dikenal sebagi tempat tertinggi di kerajaan Mataram.

Selain Puncak Suroloyo sendiri sebagai Kayangan ada tempat-tempat lain di kawasan Suroloyo yang tidak lepas dari mitos pula. Sebutlah misalnya Pertapaan Mintorogo, dalam cerita pewayangan pertapaan Mintaraga merupakan tempat bertapa Janaka yang memperoleh senjata berupa panah yang dipergunakan pada Perang Bharatayuda mengalahkan Raja Newatakawaca. Nama Mintorogo diambil dari Kyai Ajar Mintorogo, dari segi harfiah Mintorogo sendiri berarti kehidupan yang sederhana dan bersahaja.

Ada pula kawasan Suroloyo yang disebut dengan Sendang Kadiwatan dan Sendang Kawidodaren merupakan tempat mandi Para dewa dan Bidadari.Ada lagi Enceh Suci yang merupakann padasan yang konon merupakan bekas masjid.

Rute Ke Arah Puncak Suroloyo

Untuk sampai ke Puncak Suroloyo pengunjung harus membawa kendaraan sendiri karena tidak ada angkutan umum sampai disana. Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Atau jika anda penggemar Mountain Bike, medan Suroloyo menantang untuk dicoba. Yang perlu diperhatikan adalah kondisi kendaraan yang Fit dan Driver yang handal. Karena jalan menuju kesana penuh dengan tikungan tajam dan menanjak. Selain itu ruas jalan cukup sempit untuk dilalui lebih dari satu kendaraan. Di kiri dan kanan jurang yang dalam, walau tertutup pohon namun cukup membahayakan. Dari Yogyakarta bisa menempuh Rute Jl.Godean — Kenteng — Nanggulan — Kalibawang – Suroloyo . Jika anda datang dari arah Semarang/Magelang bisa melalui Rute Magelang — Muntilan — Jl Wates — Kalibawang — Suroloyo. Ada lagi rute alternatif yang bisa ditempuh melalui Borobudur. Akan tetapi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. dari Borobudur ke arah selatan searah dengan Hotel Amanjiwo. Sampai terminal kita harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki, karena tidak ada jalan menuju Puncak Suroloyo selain jalan setapak. Informasi dari penduduk setempat meyakinkan saya bahwa mencapai puncak Suroloyo dari rute Borobudur hanya bisa dengan bejalan kaki. Namun jika anda tertarik bisa ditempuh rute ini karena pemandangan yang begitu indah akan kita dapatkan.

Kuliner Di Suroloyo memang sangat terbatas, di lokasi hanya ada beberapa warung kecil yang menyediakan Kopi, Teh dan makanan ala kadarnya. Jika anda mau,mungkin bisa menyempatkan diri makan di Warung Sate Mbah Margo, yang berlokasi di Nanggulan walaupun jaraknya cukup jauh. Sate ini konon menjadi langganan Bupati Kulonprogo bila menjamu tamu-tamunya.

Selamat Berwisata di Yogyakarta

17 komentar:

sda Rabu, Oktober 28, 2009 5:49:00 PM  

di Samigaluh KP? koq gak tau sih...
bagus sekali pemandangan alamnya.

Unknown Rabu, Oktober 28, 2009 6:59:00 PM  

salam sahabat
ehm...bagus banget tempatnya.aden n menyegarkan kalo di liat...good luck ya...

NURA Rabu, Oktober 28, 2009 10:03:00 PM  

salam sobat
wah jadi pingin ke SUROLOYO.
benar ya,,indah sekali..

Rossbaru Kamis, Oktober 29, 2009 5:58:00 AM  

bagus banget tuh, foto sunset-nya, langitnya nampak orange semua

Anonim Kamis, Oktober 29, 2009 8:12:00 AM  

Indonesia memang indah.

Ya Allah, jadikanlah negeri ini baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur.

anung yusmar Kamis, Oktober 29, 2009 3:06:00 PM  

mencintai alam = menyelamatkan diri kita
membenci alam = membunuh diri kita

bener apa bener....

alkatro Jumat, Oktober 30, 2009 3:53:00 PM  

i love this post.. oh suralaya.. kapan ya ane bisa nyampe disana.. tetap semangat... :)

secangkir teh dan sekerat roti Jumat, Oktober 30, 2009 5:02:00 PM  

saya pernah kesana,, tapi siang siang... bener2 keliatan itu borobudur... mantep!
tapi jalannya mesti ektra hati2..

Aryo Halim Sabtu, Oktober 31, 2009 8:30:00 AM  

benar2 indah Indonesia ini, alam yg masih liar itu lah yg indah, jangan dirusak, biarkan berkembang dengan sendirinya

Future Protaz Senin, November 02, 2009 8:54:00 AM  

Banyak tempat2 indah di Indonesia...insyaAllah saya akan ke sana jika berkesempatan...

Ica Senin, November 02, 2009 2:30:00 PM  

Wah saya dulu sering jalan2, tapi baru tahu yang ini... jadi pengen ke sana.. tapi kapaaaannn??
Btw, makasih infonya sob

I2 Senin, November 02, 2009 2:31:00 PM  

Bagus banget pastinya... lihat keindahan alam dan budaya dari atas puncak... tertarik nih :)
Thanks pren artikelnya menarik sekali

bliyanbayem Rabu, November 04, 2009 2:50:00 PM  

cekep tenan....! Indonesia memang indah.

Awaluddin Jamal Kamis, November 05, 2009 4:11:00 PM  

baru pernah sekali ke Jogja.., itupun hanya ke borobudur..,

kalau kesana lagi mw nyobain ke sini deh..,

Unknown Sabtu, November 07, 2009 9:57:00 AM  

Wah... baru kenal nih, biasanya yg aku tau di sana cuma candi dan pantai parang tritis aja.. :D

Unknown Sabtu, November 07, 2009 1:36:00 PM  

baru kenal skrg nih.. dulu2 taunya cm candi2 dan pantai parang tritis... :)

rumputilalang Kamis, April 14, 2011 2:19:00 PM  

mantap juga sunrisenya.......

Blog Widget by LinkWithin

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP