Baru Pertama Kali Naik Pesawat

>> Senin, Januari 18, 2010


Boby baru pertama kalinya naik pesawat terbang dan dia duduk dekat jendela di atas sayap sebelah kanan. Ketika pesawat lepas landas menembus kabut tebal dan terus naik, pilot membiarkan lampu jelajahnya tetap menyala.

Selama setengah jam laki-laki ini memandangi lampu yang berkedip-kedip di ujung sayap dan kemudian dia membunyikan bel memanggil pramugari.

Setelah pramugari datang Boby berkata : "Maaf, Mbak, tolong beri tahu Pilot dia lupa mematikan lampu sein kanannya."

Read More-->>

Candi Plaosan

>> Jumat, Januari 15, 2010

Candi Plaosan terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Jika anda sedang berwisata ke lokasi Candi Prambanan, anda tak perlu terburu-buru kembali ke penginapan ataupun langsung pulang ke daerah asal anda, sebab tidak jauh dari candi Hindu tercantik di dunia itu, tepatnya kurang lebih 1km kearah timur, anda akan menemui Candi Plaosan, sebuah candi yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, yaitu Pramudyawardani. Arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.

Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.

Bangunan Candi Plaosan Lor memiliki halaman tengah yang dikelilingi oleh dinding dengan pintu masuk di sebelah barat. Pada bagian tengah halaman itu terdapat pendopo berukuran 21,62 m x 19 m. Pada bagian timur pendopo terdapat 3 buah altar, yaitu altar utara, timur dan selatan. Gambaran Amitbha, Ratnasambhava, Vairochana, dan Aksobya terdapat di altar timur. Stupa Samantabadhara dan figur Ksitigarbha ada di altar utara, sementara gambaran Manjusri terdapat di altar barat.

Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di bagian tengah yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi 2 tingkat dan tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi. Ada pula gambaran Tathagata Amitbha, Vajrapani dengan atribut vajra pada utpala serta Prajnaparamita yang dianggap sebagai "ibu dari semua Budha". Beberapa gambar lain masih bisa dijumpai namun tidak pada tempat yang asli. Figur Manujri yang menurut seorang ilmuwan Belanda bernama Krom cukup signifikan juga bisa dijumpai.

Bagian Bas relief candi ini memiliki gambaran unik pria dan wanita. Terdapat seorang pria yang digambarkan tengah duduk bersila dengan tangan menyembah serta figur pria dengan tangan vara mudra dan vas di kaki yang dikelilingi enam pria yang lebih kecil. Seorang wanita ada yang digambarkan sedang berdiri dengan tangan vara mudra, sementara di sekelilingnya terdapat buku, pallet dan vas. Krom berpendapat bahwa figur pria wanita itu adalah gambaran patron supporter dari dua wihara.

Seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50 candi perwara. Stupa perwara bisa dilihat di semua sisi candi utama, demikian pula candi perwara yang ukurannya lebih kecil. Bila berjalan ke bagian utara, anda bisa melihat bangunan terbuka yang disebut Mandapa. Dua buah prasati juga bisa ditemui, yaitu prasasti yang di atas keping emas di sebelah utara candi utama dan prasasti yang ditulis di atas batu di Candi Perwara baris pertama.

Salah satu kekhasan Candi Plaosan adalah permukaan teras yang halus. Krom berpendapat teras candi ini berbeda dengan teras candi lain yang dibangun di masa yang sama. Menurutnya, hal itu terkait dengan fungsi candi kala itu yang diduga untuk menyimpan teks-teks kanonik milik para pendeta Budha. Dugaan lain yang berasal dari para ilmuwan Belanda, jika jumlah pendeta di wilayah itu sedikit maka mungkin teras itu digunakan sebagai sebuah wihara (tempat ibadah umat Budha).

Jika melihat sekeliling candi, anda akan tahu bahwa Candi Plaosan sebenarnya merupakan kompleks candi yang luas. Hal itu dapat dilihat dari adanya pagar keliling sepanjang 460 m dari utara ke selatan serta 290 m dari barat ke timur, juga interior pagar yang terdiri atas parit sepanjang 440 m dari utara ke selatan dan 270 m dari barat ke timur. Parit yang menyusun bagian interior pagar itu bisa dilihat dengan berjalan ke arah timur melewati sisi tengah bangunan bersejarah ini.


Sumber : Yogyes.com

Read More-->>

Cara Berhubungan Sex

>> Senin, Januari 11, 2010


Sepasang pengantin baru mengunjungi seorang Seksolog.

Pengantin pria : Dokter, kami adalah suami istri yang baru menikah. Kami ingin tahu apakah cara kami berhubungan seks sudah benar atau belum. Maukah dokter melihatnya ?

Seksolog tersebut agak kaget sebentar, namun kemudian setuju. Sepasang pengantin tersebut lalu naik ke ranjang praktek dan melakukan hubungan seks.

Setelah mereka selesai, Seksolog tersebut berkata...

Seksolog : Ya, cara kalian sudah benar. Biayanya Rp. 25.000,-

Setelah membayar, keduanya lalu pulang. Namun keesokan harinya mereka muncul lagi kepada Seksolog tersebut. Kali ini keduanya melakukan hubungan seks dalam posisi yang berbeda. Demikian seterusnya selama 4 hari berturut-turut mereka kembali dan selalu melakukan seks dengan gaya dan posisi yang berbeda.

Pada hari kelima, Seksolog tersebut tidak tahan lagi.

Seksolog : Saya melihat bahwa cara kalian sudah benar dan kalian sudah ahli dalam hubungan seks. Mengapa kalian selalu kembali lagi?

Pengantin pria : Di rumah masih banyak saudara, trus kamar hotel terlalu mahal. Sedangkan disini cuma Rp 25.000,00. Di samping itu biaya ke dokter akan diganti oleh kantor saya.

Read More-->>

Rekor MURI - Widyatama Berpagar Buku

>> Jumat, Januari 08, 2010


Bandung, Minggu (3/1) – "Rekor MURI - Widyatama Berpagar Buku"... Sebanyak kurang lebih 20.600 buah buku memagari kawasan Universitas Widyatama Bandung yang di susun diatas rak sepanjang 500 meter. Acara ini sekaligus menciptakan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia).


Senangnya bisa menjadi salah satu panitia penyusun buku

Penyusunan buku tersebut melibatkan 350 orang karyawan, mahasiswa, dosen dan alumni Universitas Widyatama Kota Bandung. Waktu yang di butuhkan untuk menyusun buku tersebut adalah 8 menit 37 detik. Disini bukan kecepatan waktu yang dihitung, melainkan ketepatan waktunya, karena pihak panitia memang sengaja menargetkan waktu 8 menit 37 detik untuk memperingati Ulang Tahun Universitas Widyatama yang ke-8 dan Ulang Tahun Yayasan Widyatama yang ke-37.


Para Peserta sedang menuliskan pesan dan kesan mereka di spanduk yang membentang di sepanjang rak buku

Pada acara itu hadir juga istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetyani Heryawan, Rektor Universitas Widyatama Mame S Sutoko serta sejumlah pejabat dan civitas akademika Universitas Widyatama yang beralamat di Jalan Cikutra 204 Kota Bandung itu.
“Kegiatan ini ‘Widyatama Berpagar Buku’ ini untuk mendorong dan mengkampanyekan minat membaca buku di masyarakat,” kata Ketua Panitia Widyatama Berpagar Buku Riera Oktarina.


Kesenian barongsay dari mahasiswa sebagai salah satu hiburannya.

Diantara 20.600 jilid buku yang ditempatkan pada rak yang terbuat dari bambu dengan panjang dua meter itu merupakan kumpulan buku baru dan bekas sumbangan mahasiswa, karyawan, penerbit dan alumni Universitas Widyatama. Namun dari sekian banyak buku itu, sebanyak dua judul (2000 eksemplar) merupakan karya tulisan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan , Fredy Numberi yang saat ini Menteri Perhubungan. Dua jilid buku itu antara lain berjudul “Keajaiban Pulau Owi, Mutiara Terpendam di Wilayah Papua” serta “Perubahan Iklim Implikasinya terhadap Kehidupan di Laut”.

“Kegiatan ini diharapkan memberi inspirasi kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk gemar membaca untuk menambah pengetahuan,” kata Riena. Sementara itu Istri Gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan mengimbau masyarakat untuk gemar membaca buku.

“Buku adalah gudang ilmu, masyarakat harus terbiasa dan suka membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan. Buku adalah teman belajar dan memberikan inspirasi. Selain dari buku teks juga membaca bisa lewat buku elektronik di internet,” kata Netty Heryawan menambahkan.


Rienna sebagai ketua panitia menyampaikan pidato didepan para peserta

Rencananya, kata Rienna, buku-buku tersebut akan disumbangkan kepada masyarakat di sekitar kampus serta kawasan terpencil. “Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap kampanye books for all,” kata Rienna dalam sambutannya.

Menurut Rienna, tingkat minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan minat baca bangsa lain. Hal itu diperkuat oleh laporan UNDP tahun 2003 yang menyatakan, indeks pembangunan manusia berdasarkan angka buta aksara, posisi Indonesia berada pada urutan 112 dari 174.

Manajer MURI J Ngadri mengatakan, tercatatnya Widyatama dalam rekor MURI karena kegiatan penyusunan buku tersebut merupakan yang pertama. Selama ini, kata Ngadri, belum pernah ada kegiatan yang sama dilakukan kampus lain. “Kalau pun ada, dalam kapasitas di perpustakaan. Tapi kalau yang terpanjang belum pernah,” kata Ngadri kepada wartawan.

Read More-->>
Blog Widget by LinkWithin

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP